CERITA SEX MAJIKANKU KETAGIAN DENGAN PENISKU

Cerita Sex Majikanku Ketagian Dengan Penisku

Cerita Sex Majikanku Ketagian Dengan Penisku

Blog Article











Dengan badan bergetar antara lemas dan kaku, Putra sedikit mengerang menahan geli dan kenikmatan ketika barangnya dilumat oleh daging hangat nan empuk itu. Dengan masih menunduk Bu Tika mulai menggoyangkan pantatnya. Tangannya menepis tangan Putra yang secara naluriah hendak merengkuhnya.

“Hhh.. ehh.. sshh.. ” kelihatan Bu Tika menahan nafasnya.
“Aakh.. Bu.. saya.. saya nggak tahan..” Putra mulai mengeluh.
“Tahann sebentar.. sebentar saja..!” Bu Tika nampak agak marah mengucapkan itu, keringatnya mulai bermunculan di kening dan hidungnya.

Sekuat tenaga Putra menahan aliran yang hendak meledak di ujung peralatannya. Di atasnya Bu Tika terus berpacu.. bergerak semakin liar hingga dipan tempat mereka berada ikut berderit-derit. Makin lama semakin cepat dan akhirnya nampak Bu Tika mengejang, kepalanya ditengadahkan ke atas memperlihatkan lehernya yang putih berkeringat.

“Aaahhkhh..!”
“Pleph..!” tiba-tiba Bu Tika mencabut pantatnya dari tubuh Putra. Dia segera berdiri, merapihkan rambutnya dan roknya yang tersingkap sebentar.
“Jangan cerita kepada siapapun..!” tandasnya, “Dan bila kamu belum selesai, kamu bisa puaskan ke Surti..

Putra terhenyak di atas kasurnya. Sejenak dia berusaha menahan degup jantungnya. Diambilnya nafas dalam-dalam. Sambil sekuat tenaga meredam denyutan di ujung penisnya yang terasa mau menyembur cepat itu. Setelah bisa tenang, dia segera bangkit, mengenakan pakaiannya kemudian berbaring.

Perlakuan Bu Tika berlanjut tiap kali suaminya tidak ada di rumah. Selalu dan selalu dia meninggalkan Putra dalam keadaan menahan gejolak yang menggelegak tanpa penyelesaian yang layak. Beberapa kali Putra hendak meneruskan hasrat sex nya ke Surti, tetapi selalu diurungkan karena dia ragu-ragu, apakah semuanya benar-benar sudah diatur oleh majikannya atau hanyalah alasan Bu Tika untuk tidak memberikan balasan pelayanan kepadanya.

“Kriieet..!” ternyata Bu Tika

Nampak segera melangkah masuk kamar. Malam ini beliau mengenakan daster merah jambu bergambar bunga atau daun-daun apa Putra tidak jelas mengamatinya. Karena segera dirasakannya nafasnya memburu, kerongkongannya tercekat dan ludahnya terasa asin. Wajahnya terasa tebal tak merasakan doggystyle apa-apa.

Agak terburu-buru Bu Tika segera menutup pintu. Tanpa bicara sedikitpun dia menganggukkan kepalanya. Putra segera paham. Dia segera menarik tali saklar di kamarnya dan sejenak ruangannya menjadi remang-remang oleh lampu 5 watt warna kehijauan. Sementara menunggu Putra melepas celananya, Bu Tika nampak menyapukan pandangannya ke seantero kamar.

“Hmm.. anak ini cukup rajin membersihkan kamarnya..” pikirnya.

Tapi segera terhenti ketika dilihatnya “alat pemuasnya” itu sudah siap. Dan.., kejadian itu terulang kembali untuk kesekian kalinya. Setelah selesai Bu Tika segera berdiri dan merapihkan pakaiannya. Dia hendak beranjak ketika tiba-tiba teringat sesuatu.

“Oh Ibu lupa..” terhenti sejenak ucapannya.

Putra berpikir keras.. kurang apa lagi..? Jujur dia mulai tidak tahan mengatasi hasrat sex nya tiap kali ditinggal begitu saja, ingin sekali dia meraih pinggang sexy itu tiap kali hendak keluar dari pintu.

Lanjutnya, “Hmm.. Surti pulang kampung pagi tadi..” dengan wajah agak masam Bu Tika segera mengurungkan langkahnya. “Rasanya tidak adil kalau hanya Ibu yang dapat. Sementara kamu tertinggal begitu saja karena tidak ada Surti..”

Putra hampir keceplosan bahwa selama ini dia tidak pernah melanjutkan dengan Surti. Tapi mulutnya segera dikuncinya kuat-kuat. Dia merasa Bu Tika akan memberinya sesuatu. Ternyata benar.. Perempuan itu segera menyuruhnya berdiri.

“Terpaksa Ibu melayani kamu malam ini. Tapi ingat.., jangan sentuh apapun. Kamu hanya boleh melakukannya sesuai dengan yang Ibu lakukan kepadamu..”

Kemudian Bu Tika segera duduk di tepi ranjang. Diraihnya bantal untuk ganjal kepalanya. Sejurus kemudian dia membuka pahanya. Matanya segera menatap Putra dan memberinya isyarat.

“..” Putra tergagap. Tak mengira akan diberi kesempatan seperti itu.

“Degh.. degh..” Putra agak kesulitan memasukkan kontolnya.

Karena selama ini dia memang pasif. Sehingga tidak ada pengalaman memasukkan sama sekali. Tapi dia merasakan nikmat yang luar biasa ketika kepala penisnya menyentuh daging lunak dan bergesekan dengan rambut kemaluan Bu Tika yang tebal itu. Hhh..! Nikmat sekali. Bu Tika menggigit bibir. Ingin rasanya menendang bocah kurang ajar ini.

Report this page